1. Club World Cup 2025 Terpukul Gelombang Panas di AS
Turnamen FIFA Club World Cup yang kini digelar di Amerika (14 Juni–13 Juli) menghadapi tantangan ekstrem cuaca. Suhu mencapai 32°C di Cincinnati mengakibatkan Borussia Dortmund menarik pemain cadangan ke ruang ganti saat babak pertama berlangsung untuk menghindari heatstroke, meski tetap menang 4–3 atas Mamelodi Sundowns . Kondisi panas juga memengaruhi jadwal dan kesehatan pemain di berbagai kota, menunjukkan perlunya adaptasi olahraga terhadap iklim ekstrem.
2. Criket: Afrika Selatan Juara World Test Championship di Lord’s
Dalam final ICC World Test Championship (11–14 Juni) di Lord’s, Afrika Selatan menoreh sejarah dengan kemenangan 5 gawang atas Australia—trofi WTC pertama mereka sejak bergulir awal 2020-an, serta hadiah uang US$ 3,6 juta . Ini menjadi pencapaian besar bagi kriket Afrika Selatan, mengukuhkan kekuatan mereka di kancah Test cricket global.
3. Perempuan & Teknologi: Lonjakan Penggemar Sepak Bola Wanita
Laporan Nielsen ‘Undervalued to Unstoppable’ memperkirakan bahwa sepak bola wanita akan menjadi lima besar global dalam hal basis penggemar, dipimpin oleh 60% penonton wanita—jumlah total fans diprediksi mencapai 800 juta pada tahun 2030 . Di tingkat kebijakan olahraga global, International Olympic Day (23 Juni) turut mengangkat tema aktivitas dan gaya hidup sehat lewat kampanye “Let’s Move” yang didukung oleh ICC–BCCI seiring kembalinya kriket ke Olimpiade
4. Bisnis Olahraga: Rekor Penjualan & Pengangkatan Pemimpin Baru
Franchise olahraga mencetak rekor terkini, dengan penjualan Los Angeles Lakers mencapai fantastis US$ 10 miliar, menandai salah satu transaksi terbesar dalam sejarah olahraga . Di sisi lain, PGA Tour memperkenalkan debut CEO Brian Rolapp (dulu dari NFL) sebagai strategi untuk menggenjot komersialisasi dan menghadapi persaingan dari LIV Golf. Ini menyoroti dinamika modernisasi dan penguatan model bisnis di olahraga profesional.
Secara keseluruhan, olahraga dunia saat ini berada pada persimpangan antara tantangan iklim, perkembangan prestasi atletik, perubahan demografis penonton, dan dinamika industri yang semakin riuh. Dari lapangan sampai ruang manajerial, perubahan besar tengah berlangsung—dan penggemar siap menyambut babak baru olahraga yang lebih adaptif, inklusif, dan bernilai tinggi.