Pencak silat, seni bela diri tradisional Indonesia, terus menunjukkan eksistensinya di kancah internasional melalui prestasi para atletnya. Salah satu contoh gemilang adalah Safira Dwi Meilani, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang berhasil meraih medali emas di ajang 19th World Pencak Silat Championship 2022 di Malaysia. Dalam pertandingan final, Safira mengalahkan pesilat asal Vietnam, Nguyen Thai Mai Lan, di nomor tanding kelas B, mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional .
Selain Safira, Puspa Arumsari juga mencatatkan prestasi luar biasa dalam dunia pencak silat. Pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 di Denpasar, Indonesia, Puspa meraih medali emas di nomor tunggal putri. Ia kembali menorehkan prestasi dengan meraih medali emas di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, menjadi atlet pertama yang memenangkan medali emas untuk Indonesia di cabang pencak silat pada ajang tersebut
Dalam ajang internasional lainnya, Muhammad Iqbal Abdul Rahman dari Singapura juga menunjukkan kehebatannya. Pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2018 di Singapura, Iqbal berhasil meraih medali emas di nomor tunggal putra. Prestasinya ini menambah daftar panjang keberhasilan Singapura di dunia pencak silat, termasuk medali emas pertamanya di SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam .
Keberhasilan para atlet ini tidak hanya menunjukkan tingginya kualitas pencak silat Indonesia dan Singapura, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berlatih dan mengembangkan diri dalam seni bela diri tradisional ini. Dengan dukungan yang terus menerus, pencak silat diharapkan dapat terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.