1. Majunya Fitness Terkoneksi dan Tren AI di Gym
Para pemimpin industri dari Tonal, Hydrow, dan iFIT menyatakan bahwa fitness terkoneksi atau connected fitness —yang sempat booming saat pandemi—masih berkembang, kini dengan fokus pada personalisasi, integrasi platform, dan penyampaian konten yang lebih cerdas. Selain itu, tren AI dalam gym kian dominan: AI‑powered personal training kini menganalisis data pengguna secara real-time dan memberikan umpan balik yang langsung menyesuaikan intensitas latihan berdasarkan progres dan kapasitas individu
2. Fungsi Latihan Fungsional Mengungguli Mesin Gym Tradisional
Menurut studi terbaru dari Frontiers, latihan fungsional yang melibatkan gerakan multi-joint alami (squat, lunges, push-up, jumping) terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan, keseimbangan, kelincahan, dan daya tahan dibanding latihan dengan mesin isolasiTom’s Guide. Tren ini mendorong gym modern memperluas area kekuatan fungsional, menambahkan alat seperti battle ropes, sled, dan multi-station rig guna mendukung rutinitas latihan yang lebih holistik
3. Mendesain Gym sebagai Pusat Wellness & Recovery
Gym kini tak lagi sekadar untuk latihan berat: banyak fasilitas yang mulai menawarkan area khusus pemulihan dengan cryotherapy, infrared sauna, dan massage gun, bahkan ruang meditasi dan kelas mindset—memadukan konsep kebugaran dengan wellness mental. Life Time, misalnya, baru memperkenalkan kelas Pilates berbasis Reformer di beberapa klub eksklusif mereka sebagai respons terhadap permintaan member atas latihan kekuatan dan mobilitas yang lebih personal
4. Gen Z Dorong Lonjakan Keanggotaan, Tapi Ada Tantangan Industri
Di Inggris, keanggotaan gym mencapai 11,5 juta—ketertarikan kuat datang dari Gen Z yang memilih gym daripada pub sebagai tempat sosialisasi. Motivasi utama mereka adalah kebugaran fisik (83%), kesehatan mental (76%), dan rasa percaya diri (75%). Namun, industri ini juga mulai mendapatkan sorotan soal sisi gelapnya: laporan terbaru menyoroti promosi suplemen yang menyesatkan, tekanan estetika lewat media sosial, hingga nasihat dari pelatih yang kurang kompeten—semua ini bisa memicu gangguan makan atau perilaku hedonistik di komunitas gym.
Secara keseluruhan, dunia gym saat ini memasuki era kebugaran yang lebih cerdas: dari teknologi AI, pelatihan fungsional, hingga integrasi wellness mental. Namun di balik kemajuan itu, kesadaran kritis tetap diperlukan agar pendekatan fitness benar-benar sehat, inklusif, dan berkelanjutan.