Ajang 2025 Rhythmic Gymnastics World Championships yang berlangsung di Rio de Janeiro menjadi momen bersejarah bagi beberapa negara. Misalnya, atlet asal Amerika Serikat, Rin Keys, berhasil meraih medali perak pada nomor bola dan menjadi Amerika pertama yang menempati podium di Kejuaraan Dunia Senam Ritmik. Sementara itu, tim grup ritmik dari Japan memenangkan emas untuk pertama kalinya pada kategori All-Around grup (3 bola + 2 hoho) lewat skor tipis atas Brasil.
Di ranah senam artistik, berita besar datang dari 2025 World Artistic Gymnastics Championships yang akan digelar di Jakarta, Indonesia dari 19 hingga 25 Oktober 2025 — ini adalah kali pertama negara Asia Tenggara menjadi tuan rumah kejuaraan dunia senam artistik. Di ajang tersebut, kompetisi tim tidak akan dipertandingkan, fokus pada individu serta perangkat alat.
Beberapa negara yang jarang tampil di podium juga mulai menunjukkan kemajuan bagus. Contohnya, di 2025 Senior Pan American Artistic Gymnastics Championships di Panama City, atlet dari Amerika berhasil mengamankan sejumlah medali individu dalam kejuaraan seni senam. Juga di nomor ritmik junior, atlet dari Kazakhstan mencetak sejarah dengan memenangkan medali emas untuk pertama kalinya di kejuaraan dunia junior pada nomor bola.
Namun, tidak hanya prestasi yang menjadi sorotan — isu non-kompetisi juga muncul. Di Kejuaraan Dunia Ritmik 2025, sempat terjadi gangguan besar akibat kesalahan sistem skor komputer, yang membuat penundaan lebih dari 50 menit dan kemudian International Gymnastics Federation (FIG) mengeluarkan permintaan maaf resmi. Sementara itu, tanpa menunggu podium, perubahan peraturan mulai diterapkan untuk memperbaiki fairness dan kenyamanan atlet — misalnya aturan pemakaian celana (shorts) bagi atlet wanita di Prancis yang menunjukkan arah evolusi norma dalam senam.
