Berikut artikel baru tentang berita terkini olahraga lari:

Kebangkitan Lari di Asia Tenggara: Danang Marathon Pecahkan Rekor Peserta Asing

Event lari internasional di Asia Tenggara makin menunjukkan perkembangan pesat. Misalnya, Danang International Marathon 2025 di Vietnam mencatat angka rekor untuk pelari asing: sekitar 3.000 pelari internasional dari 72 negara ikut serta, yang merupakan peningkatan sekitar 42% dari tahun sebelumnya. Jumlah total peserta mencapai lebih dari 7.000 orang, dengan kategori marathon penuh, half marathon, 5 km, dan lomba anak-anak. Acara ini memperlihatkan bagaimana event olahraga lari kini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tapi juga daya tarik wisata dan promosi destinasi.


Prestasi Gemilang di London Marathon 2025

Event besar seperti London Marathon juga mencuri perhatian karena hasil yang luar biasa. Pada edisi ke‑45 tahun 2025, Tigst Assefa dari Ethiopia berhasil memecahkan rekor dunia di kategori women-only marathon dengan waktu 2:15:50, menandai lari wanita tercepat di lomba yang tidak menggunakan pacer pria. Di sisi putra, Sabastian Sawe tampil impresif dengan catatan 2:02:27, waktu yang mendekati rekor elit. Jumlah peserta pun mencetak rekor baru: lebih dari 56.000 pelari menyelesaikan lomba, menjadikannya salah satu London Marathon paling ramai.


Perkembangan Trail Running dan Ultra‑Trail di Kawasan

Tak hanya lomba jalan raya khusus, trail running dan ultra‑trail juga makin mendapat perhatian lebih di Asia Tenggara. Sebuah inisiatif regionally, South‑East Asia Trail Alliance, dibentuk untuk menggabungkan event‑event trail utama dari Malaysia, Indonesia, dan Thailand. Tujuan aliansi ini adalah memperkuat kualitas penyelenggaraan, memperbesar profil internasional dari ultra‑trail di kawasan, serta memastikan aspek keberlanjutan dan inklusivitas di setiap acara. Keseriusan ini menandai bahwa trail running tidak lagi menjadi olahraga pinggiran, tapi bagian penting dari ekosistem lari untuk atlet dan pelari amatir.


Catatan Kritis: Isu Kesehatan dan Integritas dalam Marathon

Walau banyak kabar positif, dunia lari juga menghadapi tantangan serius. Salah satunya adalah kasus Ruth Chepngetich, peraih rekor dunia marathon wanita, yang tengah disuspend secara provisional karena tes positif zat yang dilarang, yaitu hidroklorotiazid (HCTZ), yang berpotensi digunakan sebagai masker zat lain. Situasi ini membuka diskusi penting soal pengawasan doping dan regulasi di lomba internasional agar sportifitas terjaga. Di samping itu, atribut keselamatan atlet juga jadi perhatian: kebugaran, pengawasan medis, kondisi rute dan cuaca selalu harus diperhatikan, agar insiden tidak diinginkan bisa dicegah.


Kalau kamu mau, saya bisa cari berita terbaru khusus untuk Kamboja atau Asia Tenggara dalam beberapa minggu terakhir agar lebih relevan untuk kamu?

Leave a Reply

Your email address will not be published.