Berikut artikel tentang berita olahraga lompat terkini (pole vault & high jump):

Beberapa waktu terakhir, dunia lompat tiang (pole vault) kembali disorot lewat prestasi fenomenal Armand “Mondo” Duplantis. Di Kejuaraan Dunia Atletik 2025 di Tokyo, Duplantis berhasil memecahkan rekor dunia pole vault untuk ke‑14 kalinya dengan loncatan setinggi 6,30 meter, sekaligus mempertahankan gelar juara dunia. Ini meneguhkan dia sebagai salah satu atlet lompat tiang terhebat dalam sejarah, dengan konsistensi luar biasa dalam menjaga performanya di level tertinggi.

Di sisi lomba lompat tinggi (high jump), Nicola Olyslagers dari Australia mencatat musim yang sangat kuat. Di Diamond League Zurich 2025, dia memenangkan medali emas dengan lompatan 2,04 meter, yang sekaligus menjadi rekor Oceania dan Australia di kategori tersebut. Selain itu, di Kejuaraan Dunia (outdoor) Tokyo, Olyslagers akhirnya berhasil menjuarai high jump dunia outdoor untuk pertama kalinya. Meskipun diguyur hujan dan acara sempat tertunda, dia memenangkan medali emas dengan lompatan 2,00 m lewat countback.

Namun tidak semua kabar positif untuk semua atlet. EJ Obiena dari Filipina, yang dikenal sebagai salah satu pelompat tiang terkemuka, gagal melaju ke final pole vault pada Kejuaraan Dunia Tokyo 2025. Dia hanya berhasil menyelesaikan kualifikasi dengan lompatan 5,55 m, dan kemudian gagal di saat mencoba ketinggian yang lebih tinggi. Situasi ini menunjukkan bahwa kompetisi di level dunia sangat tajam, dan tekanan kualifikasi sering kali menjadi tantangan besar bagi atlet, bahkan yang sudah berpengalaman sekalipun.

Dari berbagai hasil dan kejadian, beberapa tren menarik muncul dalam olahraga lompat saat ini. Pertama, setiap detail kecil seperti kondisi cuaca (hujan, angin) atau gangguan teknis dapat sangat mempengaruhi hasil, seperti terlihat dalam lomba high jump ketika hujan turun saat event berlangsung. Kedua, dominasi atlet seperti Duplantis dan Olyslagers menunjukkan bahwa lonjakan performa tidak hanya berkaitan kemampuan fisik, tapi juga mental, pengalaman, dan strategi pemilihan momen dan ketinggian lompatan. Ketiga, kesempatan muncul bagi atlet dari negara-negara yang kurang diperhitungkan, seperti kandidat‐kandidat Asia dan Oseania, untuk menunjukkan taring di panggung dunia asalkan dukungan pembinaan dan eksposurnya cukup.


Kalau kamu mau, aku bisa cari berita lompat terkini khusus dari Asia Tenggara atau Indonesia saja, biar lebih relevan sama tempatmu?

Leave a Reply

Your email address will not be published.