Pertama, prestasi Timnas Futsal Indonesia tengah jadi sorotan. Dalam turnamen CFA International Tournament 2025 di Shijiazhuang, China, tim Indonesia membuka kiprah dengan kemenangan 5-1 atas Timnas Futsal Kamboja. Setelah itu, mereka juga sukses mengalahkan Timnas Futsal Myanmar 5-0. Kemenangan ini memperkuat posisi mereka dalam grup dan memberi sinyal bahwa futsal Indonesia mulai menunjukkan peningkatan performa di panggung internasional.
Kedua, di tingkat regional Asia Tenggara, sebuah milestone menarik tercipta: Indonesia memecahkan rekor kehadiran penonton terbanyak untuk pertandingan futsal di kawasan tersebut. Saat menghadapi Timnas Futsal Australia di Jakarta, tercatat 15.337 penonton hadir langsung di stadion. Angka ini bukan hanya menunjukkan peningkatan popularitas futsal di Indonesia, tetapi juga potensi besar untuk mengembangkan liga, event, dan branding futsal sebagai olahraga yang bisa “dilirik” oleh pasar massa.
Ketiga, dari kancah internasional, kompetisi dan pengembangan usia muda makin diperkuat. Misalnya, 2025 UEFA Under-19 Futsal Championship di Moldova menunjukkan bahwa Eropa pun terus mengasah talenta muda futsal lewat event khusus kelompok usia. Di Asia Tenggara, ASEAN Football Federation (AFF) telah mengumumkan pengundian untuk turnamen U19 dan U16 futsal yang digelar di Thailand pada akhir 2025. Langkah ini penting untuk membangun “pipeline” pemain muda yang siap melangkah ke level senior.
Terakhir, penting untuk menyoroti bahwa meskipun kemajuan terlihat positif, tantangan tetap besar—termasuk dari sisi pembinaan, fasilitas, dan eksposur media. Dengan popularitas yang meningkat, baik dari sisi kehadiran penonton maupun event internasional, maka federasi nasional dan klub lokal perlu memperkuat infrastruktur (lapangan, liga lokal yang kompetitif), program pengembangan pemain muda, serta pemasaran agar futsal bisa tumbuh berkelanjutan. Bagi penggemar dan stakeholder di Indonesia maupun Asia Tenggara, sekarang adalah momentum untuk lebih aktif mendorong “ekosistem futsal” agar tidak hanya berkembang secara permukaan tetapi juga mendalam.
