Radja Nainggolan merasakan bermalam di penjara Kepolisian Belgia. Hal ini diterangkan oleh Chairman KSC Lokeren-Temse, Hans van Duysen.
Nainggolan ditangkap Kepolisian Belgia pada Senin (27/1) pagi waktu setempat karena diduga menyelundupkan narkoba. Setelah itu, ia tidak terbukti mengedarkan narkoba, tetapi dicurigai sebagai bagian dari organisasi kriminal, lalu dibebaskan bersyarat pada Selasa (28/1) malam waktu setempat atau Rabu (29/1) dini hari WIB.
Menurut Van Duysen, Nainggolan sempat merasakan masuk penjara. Namun, ia mengatakan bahwa kondisi pemain keturunan Indonesia itu sekarang baik-baik saja secara mental.
“Saya melihatnya tenang dan tangguh. Sel [penjara] itu bukan hotel, tetapi Radja Nainggolan menunjukkan kepribadian yang kuat. Saya melihat seorang pria dengan sikap positif dan sama sekali bukan orang yang patah semangat,” katanya dikutip dari HLN.
Van Duysen percaya hal buruk yang menimpa Nainggolan ini tidak akan terulang. Eks pemain Timnas Belgia itu sudah kembali berlatih pada Rabu (29/1) siang waktu setempat dan disambut baik oleh seluruh elemen klub.
“Saya tidak memiliki indikasi bahwa ini akan terjadi lagi. Penyelidikan akan memakan waktu, tetapi saya berharap tidak ada yang akan menghalangi. Dia pasti dapat berkonsentrasi pada sepak bola lagi. Saya melihat bahwa dia berkomitmen penuh untuk kembali bekerja,” tegasnya.
Sang pengacara, Mounir Souidi, menegaskan bahwa kliennya tidak terlibat perdagangan narkoba, melainkan dicurigai terlibat organisasi kriminal. Ini akibat Radja Nainggolan mengirimkan jumlah uang kepada kenalannya yang diduga bagian dari organisasi kriminal. Jadi secara tidak langsung, ia juga dicurigai tergabung di dalamnya.