Jelang Kontra Real Madrid, Ibrahima Konate Jadi ‘Super Saiya 4’

Ibrahima Konate, bek asal Liverpool ini diketahui suka baca Dragon Ball. Jelang final Liga Champions, Konate sempat menggambarkan dirinya sebagai Son Goku yang berada di level Super Saiya 4! Dapatkan sensasi nya lewat permainan slot yang seru jikalau menang menjadikan itu keberuntungan.

Final Liga Champions sendiri akan mempertemukan Liverpool vs Real Madrid di mana berlangsung di Stadion Stade de France, Saint-Denis, tepatnya Perancis pada Minggu, 29 Mei 2022 pukul 02.00 WIB. Laga diprediksi akan berjalan sangat ketat.

Liverpool vs Real Madrid juga tampak dipenuhi dengan aroma dendam. Sebelumnya, diketahu pada tahun 2018 di final Liga Champions yang telah berlangsung di Kiev, Ukraina, Liverpool menyerah dengan hasil 1-3 atas Real Madrid.

Équipe de France : le message d'Ibrahima Konaté à Didier Deschamps

Tahun 1981 kala final dengan tempat yang sama layaknya seperti di tahun ini, Liverpool diketahui kala itu menang 1-0.

Ibrahima Konate, bek lini tengah Liverpool ini antusias jelang laga final Liga Champions. Apalagi, dirinya dapat bermain di tanah kelahirannya sendiri, yakni Prancis!

“Saya tidak pernah berpikir bisa memimpikan bermain di laga final di Paris melawan tim Real Madrid yang sangat bagus. Jadi, kami harus mempersiapkan diri dengan baik,” katanya dilansir melansir situs resmi UEFA dan detikSport.

Ibrahima Konate memang langsung nyetel kala diduetkan bersama Virgil Van Dijk di lini tengah. Keduanya jadi tembok kukuh bagi Liverpool guna dapat menangkis serangan-serangan lawan.

Konate pun saat ini dalam kondisi prima. Pemain berusia 23 tahun itu juga lempar guyon terkait dirinya ingin menjadi layaknya Son Goku di laga nanti! Dapatkan sensasi nya lewat permainan slot yang seru jikalau menang menjadikan itu keberuntungan.

“Saya akan menjadi Super Saiya level tiga atau empat. Mudah-mudahan saya memiliki Ultra Instinct,” kata Konate yang memang gemar baca komik Dragon Ball.

“Kalau bisa sih, saya punya kekuatan teleportasi seperti Goku. Jadi saya bisa dengan cepat mencetak gol ke gawang lawan, lalu bertahan menyapu bola, dan kembali ke Paris bersama keluarga,” tutupnya.