Libur Musim Panas Tujuan Liverpool Move On

Kekalahan di final Liga Champions tampak masih menyesakkan bagi Liverpool. Namun Jordan Henderson percaya bahwa timnya akan menyadari ini sama sekali bukan bagian dari musim yang buruk. Dapatkan sensasi nya lewat permainan slot yang seru jikalau menang menjadikan itu keberuntungan.

Liverpool kalah 0-1 atas Real Madrid melalui laga final Liga Champions di Stade de France, Paris, pada Minggu, 29 Mei 2022 dini hari WIB kemarin.

Gol tunggal Vinicius Junior menjadi bagian dari pembeda kedua tim, sekaligus dapat memberikan kekalahan kedua bagi Liverpool sejak final kontra lawan yang sama sejak 2018 lalu.

Hasil Liverpool Vs Real Madrid: Menang 1-0, Los Blancos Juara Liga  Champions 2022! Halaman all - Kompas.com

Hasil ini terasa begitu menyesakkan bagi Liverpool di mana mengingat mereka tampil dominan pada partai final. ‘Si Merah‘ memiliki total sembilan peluang on target yang kandas oleh penampilan gemilang dari Thibaut Courtois, sementara Madrid hanya memiliki satu peluang mengarah ke gawang.

Kekalahan ini memastikan Liverpool harus puas ‘hanya’ merebut dua titel domestik: Piala Liga Inggris serta Piala FA. Mereka gagal dalam merebut gelar Premier League pada hari terakhir dan kalah satu poin atas Manchester City, hingga kalah tipis dari Real Madrid di laga final Liga Champions.

Kapten Liverpool yakni Jordan Henderson tak menampik akan butuh waktu agar dapat menerima hasil di final kemarin, namun beruntung ada libur musim panas guna bisa mencernanya.

Secara keseluruhan, baginya musim ini tetap terasa istimewa sebab Liverpool sendiri benar-benar menantang hampir di setiap ajang. Dapatkan sensasi nya lewat permainan slot yang seru jikalau menang menjadikan itu keberuntungan.

PARIS, FRANCE - MAY 28: Jordan Henderson of Liverpool dejected after the UEFA Champions League final match between Liverpool FC and Real Madrid at Stade de France on May 28, 2022 in Paris, France. (Photo by Craig Mercer/MB Media/Getty Images)

“Masih sulit menganalisis dan menerima situasinya sekarang, tapi saya harap ketika kami berlibur dan punya jeda, kami menyadari bahwa musim ini spesial. Saya tak tahu kapan terakhir kali kami mencapai final atau menghadapi penentuan di laga terakhir di setiap kompetisinya,” ungkapnya melansir Liverpool Echo dan detikSport.

“Itu menunjukkan mentalitas dan talenta dari skuad ini. Kami tak bisa memberikan lebih lagi dan sepakbola ditentukan oleh margin-margin tipis.”

“Kiper lawan menjadi man of the match dan kami cuma tidak bisa menemukan gol yang dibutuhkan dan kami selesai akibat serangan balik. Kami harus menghadapinya dengan cara sebaik mungkin dan menggunakannya sebagai motivasi dan alat untuk bangkit musim depan dan berusaha lagi,” tambah gelandang tim nasional Inggris ini.