Pada tahun 2025, dunia olahraga dayung Indonesia menyaksikan prestasi luar biasa dari para atlet muda yang tidak hanya meraih medali, tetapi juga menjadi inspirasi dan idola bagi banyak orang. Berikut adalah beberapa atlet dayung yang telah mencatatkan prestasi gemilang:

Arip Purnama – Juara Dunia Stand Up Paddle Sprint Junior

Arip Purnama, atlet muda asal Karawang, Jawa Barat, mencatatkan sejarah dengan meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Stand Up Paddle (SUP) 2023 yang diselenggarakan oleh International Canoe Federation (ICF) di Pattaya, Thailand. Pada nomor Sprint Junior Men 200 meter, Arip mencatatkan waktu 54,32 detik, mengalahkan pesaing dari Prancis dan Yunani. Keberhasilannya ini menjadikannya sebagai juara dunia termuda dari Indonesia dalam cabang SUP.

Aidah Sitianingsih – Peraih Perunggu Dunia SUP

Aidah Sitianingsih, atlet dayung asal Bogor, juga menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia SUP 2023. Pada nomor Women Inflatable 5 km, Aidah mencatatkan waktu 46 menit 5,08 detik, mengalahkan atlet dari berbagai negara. Keberhasilannya ini menambah koleksi prestasi Indonesia di ajang internasional.

Mutiara Rahma Putri – Bintang Dayung Indonesia

Mutiara Rahma Putri, atlet dayung asal Jambi, telah menunjukkan konsistensi dan dedikasinya dalam olahraga dayung. Pada usia 17 tahun, Mutiara berhasil meraih medali perunggu di nomor Lightweight Double Sculls pada Olimpiade Tokyo 2020. Selain itu, ia juga meraih medali perunggu di Asian Games 2022 dan beberapa medali perak di SEA Games. Prestasinya menjadikannya sebagai salah satu atlet muda yang patut diperhitungkan di dunia dayung internasional.

La Memo – Harapan Baru Dayung Indonesia

La Memo, atlet dayung asal Papua, menjadi sorotan setelah berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024. Dengan semangat juang yang tinggi dan prestasi yang terus meningkat, La Memo menjadi simbol kebangkitan olahraga dayung Indonesia. Ia diharapkan dapat membawa pulang medali dari ajang bergengsi tersebut dan menginspirasi generasi muda untuk berprestasi di bidang olahraga.

Keberhasilan para atlet ini tidak hanya menambah koleksi prestasi Indonesia di ajang internasional, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Dengan dedikasi dan kerja keras, mereka membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk meraih prestasi gemilang.

Pada tahun 2025, dunia judo menyaksikan sejumlah atlet yang menonjol berkat prestasi luar biasa mereka di ajang internasional. Berikut adalah beberapa judoka terbaik yang mencuri perhatian sepanjang tahun ini:

1. Uta Abe (Jepang) – Kategori 52 kg Putri

Uta Abe terus mendominasi dunia judo dengan meraih gelar juara dunia keempat pada Kejuaraan Dunia Judo 2023 di Doha, Qatar. Selain itu, ia juga memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 dan medali perak di Olimpiade Paris 2024 dalam kategori beregu campuran. Dengan konsistensi dan teknik yang luar biasa, Abe tetap menjadi salah satu judoka paling dominan di dunia.

2. Zelym Kotsoiev (Azerbaijan) – Kategori 100 kg Putra

Zelym Kotsoiev meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 dan Kejuaraan Dunia Judo 2024 di Abu Dhabi, UEA. Atlet kelahiran Ossetia Utara ini juga mencatatkan diri sebagai juara Eropa 2023. Dengan teknik yang kuat dan mental baja, Kotsoiev menjadi salah satu judoka paling menonjol di kelas berat menengah.Wikipedia

3. Ryoma Tanaka (Jepang) – Kategori 66 kg Putra

Ryoma Tanaka memenangkan medali emas di Kejuaraan Dunia Judo 2024 di Abu Dhabi, UEA. Selain itu, ia juga meraih medali emas di Grand Slam Paris 2021 dan medali perunggu di Grand Slam Paris 2022. Tanaka dikenal dengan teknik yang cepat dan agresif, menjadikannya sebagai salah satu judoka muda yang menjanjikan di kelas menengah.

4. Diyora Keldiyorova (Uzbekistan) – Kategori 52 kg Putri

Diyora Keldiyorova membuat sejarah dengan meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, menjadi wanita pertama dari Uzbekistan yang memenangkan medali emas di judo Olimpiade. Selain itu, ia juga meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Judo 2023 dan 2024. Keldiyorova dikenal dengan teknik yang solid dan mental yang kuat, menjadikannya sebagai salah satu judoka terbaik di dunia

Keempat judoka ini menunjukkan dedikasi dan prestasi luar biasa di tahun 2025, mengukir nama mereka dalam sejarah judo dunia.

Malaysia Rajai Ganda Putra Dunia, Herry IP Buktikan Jadi Arsitek Juara

Herry IP mengantarkan All Malaysian Final di Malaysia Masters 2025 sektor ganda putra (Sumber: bacakoran.co)

Dunia badminton dikejutkan oleh tongkat estafet kepemimpinan yang berpindah dari Eropa ke Asia Tenggara. Pasangan Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, berhasil merangsek ke peringkat satu dunia per 27 Mei 2025, menandai momen bersejarah setelah delapan tahun lamanya Negeri Jiran tidak mencicipi posisi teratas ganda putra BWF.

Keberhasilan ini bukan sekadar angka dalam ranking, tetapi cermin dari revolusi kepelatihan yang dialami sektor ganda putra Malaysia. Goh/Izzuddin bukan sekadar atlet, mereka adalah produk dari sistem pelatihan dan kemandirian. Malaysia kini memetik buahnya secara nyata, berkat tangan dingin Herry Iman Pierngadi, legenda kepelatihan asal Indonesia.

Sosok Herry IP, yang sebelumnya adalah arsitek kejayaan ganda putra Indonesia, kini justru menjadi mesin penggerak kejayaan musuh bebuyutan di regional, Malaysia. Di bawah asuhannya, pasangan ganda Malaysia tidak hanya bermain solid, tetapi juga disiplin secara taktik dan dewasa dalam menyikapi tekanan pertandingan besar.

Di sisi lain, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang dulu anak emas Herry IP di pelatnas Cipayung, terjebak dalam stagnasi yang berkepanjangan. Tertahan di peringkat kelima dunia dengan 81.034 poin, mereka seperti kehilangan arah permainan dan ritme kompetitif yang konsisten. Ironisnya, saat Herry IP berjaya di negeri tetangga, ganda putra Indonesia justru mengalami kebuntuan prestasi. Kepelatihan dalam negeri seolah kehilangan figur sentral yang mampu merajut komunikasi teknis dan emosional dengan para atlet.

Dominasi Malaysia kini bukan kebetulan, melainkan hasil investasi dan keberanian mereka mempercayakan pembinaan ganda putra kepada pelatih asing yang telah terbukti sukses. Herry IP diberi keleluasaan membangun sistem, bukan sekadar ditugasi menggenjot fisik atau memoles teknik semata.

Kemunduran Kim Astrup/Anders Rasmussen dari singgasana, turun ke posisi kedua setelah kalah dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik di semifinal Malaysia Masters, membuka ruang bagi Malaysia untuk merajai kembali sektor ganda putra. Ini adalah puncak dari proses panjang, bukan kejutan sesaat. Hal yang menarik, bukan hanya Goh/Izzuddin yang menanjak. Pasangan Aaron/Soh, yang juga diasuh Herry IP, kini duduk di posisi ketiga dunia. Ini menandakan regenerasi yang sehat dan kompetitif dalam tubuh tim ganda Malaysia.

Sementara itu, Indonesia justru belum menunjukkan pola regenerasi ganda putra yang kokoh. Di balik nama besar Fajar/Rian, belum terlihat pasangan muda yang mampu memberikan tekanan atau tampil konsisten di level Super 500 ke atas. Masalahnya bukan sekadar teknis atau fisik. Ada krisis filosofi dalam pengelolaan pelatnas. Ketika Herry IP dipinggirkan dari Cipayung, seolah ikut terkubur pula sistem kerja berbasis kedisiplinan, komunikasi terbuka, dan pendekatan humanistik yang selama ini ia pegang.

Ini menjadi pelajaran penting bagi PBSI. Dalam olahraga modern, loyalitas dan prestasi harus dihargai dengan sistem yang terbuka terhadap evaluasi, bukan dominasi kelompok-kelompok tertentu yang lebih banyak mengurusi politik internal ketimbang mutu atlet.

Malaysia menunjukkan kepada dunia bahwa keberhasilan bisa diraih dengan sinergi, keterbukaan terhadap ilmu dari luar, dan keberanian menata ulang sistem pelatihan. Keputusan mereka mendatangkan Herry IP adalah keputusan strategis yang kini terbukti membuahkan hasil besar.

Bagi Indonesia, ini saatnya untuk berkaca dan menata ulang strategi ganda putra. Bukan hanya dengan mengganti pelatih atau atlet, tetapi membangun kembali ekosistem yang memuliakan ilmu, pengalaman, dan integritas pelatih seperti yang pernah ditunjukkan oleh Herry IP.

Pasangan Goh/Izzuddin menjadi simbol bahwa sistem yang benar akan melahirkan prestasi yang konsisten. Mereka bukan hanya menjadi juara di atas lapangan, tetapi juga representasi keberhasilan manajemen dan kepelatihan yang menyatu dalam visi bersama. Kini, tinggal bagaimana Indonesia menjawab tantangan ini. Apakah akan terus membiarkan kebuntuan berlanjut, atau mulai merajut kembali masa depan ganda putra dengan lebih rasional dan profesional? Sebab dalam dunia olahraga, prestasi bukan hanya soal siapa yang bermain, tetapi siapa yang memimpin di balik layar.

Pada tahun 2025, olahraga angkat besi menyaksikan sejumlah prestasi luar biasa dari para atlet dunia.

Salah satu pencapaian terbesar datang dari lifter asal Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah. Di Kejuaraan Angkat Besi Asia (AWC) 2025 yang berlangsung di Jiangshan, Tiongkok, Rahmat tampil dominan dengan meraih tiga medali emas dan memecahkan rekor dunia di kelas 73 kg putra. Ia berhasil mengangkat total 344 kg (snatch 154 kg, clean and jerk 190 kg), mengukir sejarah baru dalam dunia angkat besi .2

Selain Rahmat, atlet muda asal Iran, Hossein Yazdani, juga mencuri perhatian di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja dan Junior 2025 yang berlangsung di Lima, Peru. Hossein meraih medali emas di kategori +102 kg putra usia muda dengan total angkatan 334 kg (snatch 144 kg, clean and jerk 190 kg), menunjukkan potensi besar di masa depan .

Di Eropa, lifter Norwegia, Solfrid Koanda, terus menunjukkan dominasinya. Setelah meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, Koanda kembali menambah koleksi prestasinya dengan memenangkan Kejuaraan Angkat Besi Norwegia 2025, mempertahankan gelarnya sebagai juara nasional dan menunjukkan konsistensinya di level internasional .

Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2025 yang berlangsung di Sunnfjord, Norwegia, juga menjadi ajang bagi para atlet top dunia untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia. Dengan lebih dari 600 atlet dari 100 negara, kejuaraan ini menampilkan persaingan ketat di berbagai kelas berat dan menjadi sorotan utama dalam kalender olahraga internasional tahun ini .

Secara keseluruhan, tahun 2025 menjadi tahun yang penuh prestasi bagi olahraga angkat besi, dengan para atlet dari berbagai negara menunjukkan kemampuan luar biasa dan menetapkan standar baru dalam olahraga ini.

MotoGP25 Inggris: Quartararo Apes, Bezzecchi menangi Balapan

Marco Bezzecchi berhasil memenangkan balapan di Sirkuit Silverstone, Inggris. Sumber: getty images.

Sebuah drama terjadi pada balapan ronde ke 7 MotoGP yang digelar di Sirkuit Silverstone, Britania Raya. Balapan sempat dihentikan selama 20 menit akibat terjadi tabrakan antara Aleix Espargaro dan Franco Morbidelli di awal race yang membuat oli tumpah di lintasan. Sebelum itu, Alex Marquez juga sempat terjatuh saat baru saja dimulai balapan, begitu juga dengan sang kakak yang terjatuh ketika memasuki lap kedua. Dan ketika balapan kembali dilanjutkan, lahirlah pemenang yang baru, yaitu Marco Bezzecchi. Bezzecchi menjadi pebalap ke 11 yang berhasil menang di sirkuit Silverstone. Di sisi lain, sebuah kesialan menimpa Fabio ‘El Diablo’ Quartararo. Sempat memimpin balapan dan melebarkan jarak hingga 5 detik, motor yang dikendarainya mengalami masalah di bagian RHD yang membuat dirinya tidak bisa melanjutkan balapan hingga harus merelakan posisinya ‘diambil’ oleh Bezzecchi.

Podium MotoGP Sirkuit Silverstone, Britania Raya. Sumber: getty images.
Podium MotoGP Sirkuit Silverstone, Britania Raya. Sumber: getty images

Setelah terjadi red flag dan ditunda 20 menit akibat insiden oli tumpah di lintasan yang berasal dari tabrakan Aleix Espargaro & Franco Morbidelli, akhirnya balapan dimulai sperti semula namun dikurangi 1 lap. Quartararo yang menang pole position langsung tancap gas dan sempat memperlebar jarak dari 1 detik menjadi 5 detik. Sementara itu dibelakang Quartararo terjadi aksi saling tikung menikung antara Alex Marquez, Jack Miller, Johann Zarco, Bagnaia, dan Marc Marquez. Ketika memasuki Lap 6, justru Bagnaia malah terjatuh padahal sempat menempati posisi ketiga. Posisi yang sempat ketat pun akhirnya berhasil dimenangkan oleh Bezzecchi yang merangkak dari posisi 9. Sementara itu perebutan posisi 3 hingga 5 kian sengit. Petaka dan kesialan terjadi ketika memasuki lap 13. Quartararo yang sempat memimpin jauh 5 detik tiba-tiba saja tidak bisa mengendalikan motornya hingga akhirnya keluar dari balapan. Rupanya, RHD (Ride Height Device) yang ada di motornya Quartararo mengalami masalah. Alhasil, posisi pertama yang sempat diduduki ‘El Diablo’ harus terpaksa diambil alih oleh Bezzecchi. Quartararo merasa terpukul dan terlihat menangis saat menuju paddock Yamaha. Bezzecchi memperlebar jarak hingga 2,5 detik, sedangkan di posisi 2 ditempati oleh Zarco yang juga memperlebar jarak 1,5 detik dari kejaran Marc Marquez yang juga memperebutkan posisi 3 melawan Franco Morbidelli. Hingga balapan usai, Bezzecchi berhasil mempertahankan posisinya dan juga berhasil memenangi balapan. Johann Zarco berhasil finish di urutan kedua, sementara Morbidelli dan Marc yang saling tikung hingga akhir garis finish dimenangkan secara dramatis oleh Marc Marquez.

Kemenangan ini membuat Marco Bezzecchi menjadi pebalap kesebelas yang berhasil memenangi balapan di sirkuit Silverstone. Karena memang di sirkuit ini selalu menghadirkan pemenang yang baru. Dan dengan hasil ini, meski finih di urutan ketiga, Marc ‘Baby Alien’ Marquez tetap bertahan di puncak klasemen. 

Olahraga Dayung: Kekuatan, Koordinasi, dan Ketahanan di Atas Air

Dayung adalah salah satu olahraga air yang mengandalkan kekuatan otot, koordinasi, serta daya tahan tubuh. Dalam olahraga ini, atlet menggunakan perahu dan mendayung dengan alat yang disebut kayak atau kano, tergantung pada jenisnya. Dayung dapat dilakukan secara individu maupun beregu, dan kerap dipertandingkan dalam berbagai ajang internasional seperti Olimpiade, Asian Games, dan kejuaraan dunia.

Salah satu daya tarik utama dari olahraga dayung adalah sinergi antara kekuatan fisik dan teknik. Gerakan mendayung yang terlihat sederhana sebenarnya memerlukan koordinasi yang tinggi antara lengan, bahu, inti tubuh, serta kaki. Selain itu, dalam perlombaan beregu, kerja sama dan keselarasan antar anggota tim sangat penting agar perahu dapat melaju dengan kecepatan maksimal dan stabil.

Olahraga ini juga dikenal sebagai latihan kardio yang sangat efektif. Atlet dayung memiliki tingkat kebugaran yang tinggi karena latihan rutin yang mengombinasikan kekuatan dan ketahanan jantung. Selain di lintasan kompetitif, dayung juga populer sebagai kegiatan rekreasi di danau atau sungai, karena memberikan manfaat kesehatan sekaligus pengalaman menyatu dengan alam.

Di Indonesia sendiri, olahraga dayung terus berkembang dan telah membawa prestasi di ajang internasional. Banyak atlet muda mulai dilatih melalui klub-klub dayung yang tersebar di berbagai daerah. Dengan dukungan fasilitas yang semakin membaik dan perhatian dari pemerintah, dayung berpotensi menjadi salah satu olahraga andalan tanah air di masa depan.

Siapa itu Michael Schumancer?

Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Michael Schumancer adalah mantan pembalap Formula 1 asal jerman merupakan salah satu pembalap terbaik sepanjang masa dalam sejarah Formula 1. Ia lahir pada 3 Januari 1969 di Hurh, Nordhein Westfalen, Jerman Barat

Schumancer memulai karier Formula 1 pada musim 1991 bersama tim Jordan, dengan debut di Grand Prix Belgia. Setelah itu, ia bergabung dengan tim Benetton dan meraih dua gelar juara dunia berturut-turut pada tahun 1994 dan 1995. Pada 1996, Schumancer pindah ke tim Ferrari dan mencatatkan prestasi luar biasa dengan memenangkan lima gelar juara dunia berturut-turut dari 2000 sampai 2004. 

Ia pensiun pertama kali pada akhir musim 2006, namun tetap berperan sebagai penasehat Ferrari. Schumancer ke F1 pada tahun 2010 hingga 2012 membela tim Mercedes, meskipun tidak menambah gelar juara dunia pada periode ini . Total kariernya, Schumancer memenangkan 91 Grand Prix, meraih 7 gelar Kejuaraan Dunia Balap (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004)

Ia memegang berbagai rekor dalam Formula 1, termasuk jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim (13 kemenangan pada 2004) dan podium terbanyak berturut-turut. Bersama adiknya, Rafl Schumancer, mereka menjadi satu-satunya kakak beradik yang berhasil finish 1-2 dalam dua Grand Prix Kanada (2001 dan 2003). Schumancer juga dikenal sebagai menjadi duta UNESCO serta duta keselamatan pengemudi jalan raya

Sebelum masuk Formula 1, Schumancer menapaki karier balap di ajang karting sejak umur 7 tahun, kemudian berlanjut ke Formula Konig, Formula Ford dan Formula tiga di Jerman. Ia dibantu oleh manajer Will Weber yang mendukung pendanaan dan menajemen kariernya sejak awal. Michael Schumancer menikah pada tahun 1995 dan memiliki keluarga 

Pada Desember 2013, Schumancer mengalami kecelakan ski yang mengakibatkan cedera otak serius, ia menjalani perawatan intensif dan kondisinya dijaga sangat privat oleh keluarga. 

Michael Schumancer tetap menjadi legenda otomotif dengan prestasi dan pengaruh yang besar dalam dunia Formula 1, dihormati oleh banyak penggemar olahraga di seluruh dunia

Napoli vs Cagliari: Malam di Mana Seluruh Kota Bernapas Bersama Sepak Bola

Laga Epik di Depan Gawang: Napoli Kunci Scudetto atas Cagliari 2-0 [i. prompt kuratorial AI by Feddy WS, 2025]

Atmosfer di Stadion Diego Armando Maradona tak ubahnya opera klasik-dengan nada-nada tinggi, air mata, dan klimaks yang memabukkan. “Itu bukan pertandingan, itu puisi,” ujar jurnalis senior Gianni Riotta kepada Rai Sport.

Dua Gol, Dua Cerita tentang Karakter

Gol McTominay (42′)

Scott McTominay, pemain yang sempat terpinggirkan di Manchester United, menjadi pembuka jalan. Sepakan voli akrobatiknya bukan sekadar gol, tetapi pengingat bahwa ketekunan dan kerja keras bisa mengubah takdir. Dalam sebuah wawancara dengan Sky Italia, Conte berkata, “Scott is not only muscle. He is poetry in motion.”


Gol Lukaku (51′)

Romelu Lukaku kemudian menyegel kemenangan dengan aksi individu gemilang. Setelah musim lalu dihujat dan diragukan, malam itu ia kembali menjadi pahlawan. Gol itu bukan hanya statistik, tapi bentuk pengampunan publik Naples atas masa lalunya yang kontroversial di Serie A. Seorang penggemar di Twitter menulis:
“We hated him before. We adore him now. Football heals.”

Judo: Seni Bela Diri yang Mengedepankan Teknik dan Disiplin

Judo adalah seni bela diri modern yang berasal dari Jepang, diciptakan oleh Jigoro Kano pada akhir abad ke-19. Berakar dari jujutsu, judo mengutamakan teknik menjatuhkan lawan dan kuncian, bukan serangan langsung seperti pukulan atau tendangan. Dalam bahasa Jepang, “judo” berarti “jalan yang lembut“, yang mencerminkan prinsip utamanya: menggunakan kekuatan lawan untuk mengalahkannya. Filosofi ini menjadikan judo bukan hanya olahraga fisik, tapi juga latihan mental dan moral.

Sebagai cabang olahraga, judo telah berkembang pesat di seluruh dunia dan menjadi bagian dari Olimpiade sejak tahun 1964. Pertandingan judo berlangsung di atas matras (tatami) dan para judoka (praktisi judo) bertanding dengan menggunakan seragam khusus bernama gi. Mereka berusaha untuk memperoleh poin dengan menjatuhkan lawan secara sempurna (ippon), melakukan teknik kuncian, atau menahan lawan selama waktu tertentu. Aturan yang ketat dan penekanan pada sportivitas membuat judo dihormati sebagai olahraga yang menjunjung etika.

Latihan judo tidak hanya meningkatkan kekuatan dan ketahanan tubuh, tetapi juga membentuk karakter. Para praktisi diajarkan untuk menghormati pelatih dan sesama judoka, serta menjaga kendali diri dalam setiap gerakan. Nilai-nilai seperti rasa hormat, ketekunan, dan disiplin menjadi bagian penting dari proses belajar judo. Karena itulah judo banyak digunakan sebagai sarana pembinaan karakter, baik di sekolah-sekolah maupun komunitas olahraga.

Dengan filosofi yang mendalam dan manfaat yang luas, judo telah menjadi lebih dari sekadar olahraga. Ia adalah jalan hidup yang mengajarkan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan, keberanian dan rasa hormat. Di berbagai belahan dunia, judo terus berkembang sebagai cabang bela diri yang tak hanya membentuk fisik, tetapi juga membentuk pribadi yang tangguh dan berintegritas.

Pangsuma FC Juara Futsal Nation Cup 2025

Pangsuma FC dari Pontianak mencatatkan sejarah dengan meraih gelar juara Futsal Nation Cup 2025, turnamen futsal bergengsi yang pertama kali digelar di Indonesia. Pada final yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada 27 April 2025, Pangsuma FC berhasil mengalahkan Cosmo JNE Jakarta dengan skor tipis 1-0. Gol penentu kemenangan dicetak oleh Daniel Alves pada menit-menit akhir pertandingan. Pelatih Pangsuma FC, Wahyudin, menyatakan bahwa gelar ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim dan menjadi momentum positif untuk perkembangan futsal di tanah air.


Bintang Timur Surabaya Raih Peringkat Ketiga

Dalam perebutan tempat ketiga, Bintang Timur Surabaya berhasil mengalahkan Fafage Banua dengan skor 3-1. Kemenangan ini menambah koleksi prestasi Bintang Timur Surabaya dalam kompetisi futsal Indonesia. Tim ini dikenal dengan permainan agresif dan kolektivitas yang solid, menjadikannya salah satu tim futsal yang patut diperhitungkan di tanah air.


Palma Futsal Raih Gelar Juara Liga Champions Futsal Eropa 2025

Di tingkat internasional, Palma Futsal dari Spanyol mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih gelar juara UEFA Futsal Champions League 2025. Pada final yang berlangsung di Le Mans, Prancis, Palma Futsal mengalahkan Kairat Almaty dari Kazakhstan dengan skor 9-4. Fabinho tampil gemilang dengan mencetak empat gol, sementara Neguinho dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan. Kemenangan ini menjadikan Palma Futsal sebagai tim pertama yang meraih tiga gelar juara Liga Champions Futsal Eropa secara berturut-turut.


Peñíscola Raih Gelar Juara Copa de España

Sementara itu, Peñíscola dari Spanyol berhasil meraih gelar juara Copa de España 2025 setelah mengalahkan Palma Futsal dengan skor 4-3 dalam pertandingan final yang berlangsung di Castellón. Luciano Gauna dari Peñíscola terpilih sebagai pemain terbaik turnamen. Kemenangan ini menjadi sejarah bagi Peñíscola sebagai klub yang pertama kali meraih gelar Copa de España